Jika siswa belajar tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, proses belajarnya tidak akan optimal.
Ini juga akan berpengaruh pada lamanya waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan studi.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Identifikasi minat dan bakat pada siswa dinilai penting untuk optimalisasi
hasil studi. Hal ini juga dapat meminimalkan potensi siswa salah memilih program studi di perguruan
tinggi. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim bekerjasama dengan
Pendar Institute melaksanakan program penelusuran minat bakat berbasis psikologi positif.
Hal itu dilakukan untuk memetakan potensi, minat, dan bakat siswa SMA, khususnya kelas sepuluh.
Kegiatan ini merupakan langkah awal siswa dalam mengembangkan bidang keahlian yang sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Sehingga potensi siswa dapat berkembang secara maksimal. Pemahaman tentang
potensi, minat dan bakat perlu untuk dimengerti oleh pihak sekolah, siswa maupun orang tua.
Seminar Pendidikan bertajuk “Pendidikan Berbasis Minat Bakat sebagai Langkah Implementasi Kurikulum
Merdeka” dilaksanakan di Hotel Horison, Samarinda. Kamis, (28/09/2023)
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan bahwa kerja sama pihaknya dengan Pendar
Institute merupakan langkah kongkret dalam pemetaan minat bakat siswa-siswi se-Kaltim. Kurniawan
mengungkapkan sebanyak 19.278 siswa-siswi kelas sepuluh yanga da di Kaltim yang telah mengikuti
asesmen melalui platform online, untuk memetakan kemampuannya masing-masing.
“Ini sudah tahun kedua melaksanakan asesmen diharapkan para peserta bisa mengenal lebih dalam dirinya
masing-masing apa yang menjadi kemampuan dan mengeluarkan bakat yang dimilikinya,” ucap Kurniawan.
Dia berharap, para peserta didik dapat mengenali kemampuan dan memilih minat yang sesuai dengan
keahliannya. “Nah untuk harapan kita nantinya, dasar ini bisa mengembangkan lagi potensi-potensi yang
ada dalam siswa. Peran serta orang tua dan guru juga sangat diperlukan,” tutupnya
Sementara, CEO Pendar Institute, Shahib Anshari Muhajir mengatakan, dengan adanya pendidikan minat
bakat ini, paling tidak siswa-siswi bisa lebih mengenal dirinya masing-masing. “Kurikulum merdeka pada
umumnya memberikan ruang bebas bagi siswa-siswi di Indonesia, untuk mengeksplore di tentang minat
bakatnya,” katanya.
Anshari menjelaskan mekanisme dalam pelaksanan asasmen pemetaan bakat minat siswa ini. Nantinya
para siswa akan diberikan pilihan sesuai dengan keinginan masing-masing. “Para siswa melakukan
registrasi dan menjawab sejumlah pertanyaan di website Bakat.com. Ada 10 pertanyaan tes minat, dan 170
pertanyaan tes bakat,” jelasnya
Setelah para siswa mengikuti asesmen tersebut, Disdikbud Kaltim akan mengolah data secara keseluruhan,
sebagai rekomendasi kebijakan baru untuk mewadahi potensi minat bakat siswa yang telah dipilih.
“Program ini memudahkan siswa untuk memilih bakat minatnya agar nantinya tidak salah pilih jurusan,”
urainya.
Diharapkan sekolah juga menyediakan wasah untuk peserta didik supaya dapat mengembangkan potensibakatnya sesuai dengan kemampuannya. “Sekolah bisa menyediakan tempat bagi para siswa dalam bentuk
komunitas. Contohnya, komunitas seni, olahraga, musik, dan lain-lain,” tutupnya. (